Lostolesen

Tuesday 18 February 2014

Bii..


Bii, mendengar ia memanggilku, serentak aku tanyakan lagi di kemudian waktu “kamu lagi ngapain? Dia membalas sambil melemparkan senyum “ku lagi gak bisa jauh-jauh dari handphone”. Mengukur dirinya dan apapun yang ada disekitarnya dengan penilaian moral yang keras, ia mengambil resiko dengan kesendiriannya tapi menemukan teman dalam karakter di sisi yang disebutnya nyaman.
"Lebih dari cinta, uang, keyakinan, ketenaran dan keadilan, berikan aku kebenaran." Aku mencintai wanita itu saat itu juga, Tapi, kau tahu, dia punya masa lalu. Kami menjalani ini, tanpa membahasnya. Sebagian orang merasa tak berhak untuk mencintai. Mereka berjalan pelan menyusuri kekosongan, mencoba menutupi celah masa lalu.
"Aku tak tahu banyak tentang lautan, tapi aku tahu tentang lautan itu disini. Dan aku juga tahu betapa penting dalam hidup bukan untuk menjadi kuat, tapi untuk merasa kuat, untuk mengukur kemampuan dirimu, setidaknya sekali saja, untuk tahu rasanya berada dalam hal paling purba dari sejarah manusia menghadapi kebutaan dan ketulian sendiri tanpa apapun yang membantumu kecuali tanganmu dan kepalamu sendiri."
             

Matahari, bulan dan bintang tak terlihat beda dari tempatmu berdiam, ya benar-benar diam walau hanya salah yang terlihat berbeda.