Bii, mendengar ia memanggilku, serentak aku tanyakan lagi di
kemudian waktu “kamu lagi ngapain? Dia membalas sambil melemparkan senyum “ku lagi
gak bisa jauh-jauh dari handphone”. Mengukur dirinya dan apapun yang ada
disekitarnya dengan penilaian moral yang keras, ia mengambil resiko dengan
kesendiriannya tapi menemukan teman dalam karakter di sisi yang disebutnya
nyaman.
"Lebih dari cinta, uang, keyakinan, ketenaran dan
keadilan, berikan aku kebenaran." Aku mencintai wanita itu saat itu juga,
Tapi, kau tahu, dia punya masa lalu. Kami menjalani ini, tanpa membahasnya. Sebagian
orang merasa tak berhak untuk mencintai. Mereka berjalan pelan menyusuri
kekosongan, mencoba menutupi celah masa lalu.
"Aku tak tahu banyak tentang lautan, tapi aku tahu
tentang lautan itu disini. Dan aku juga tahu betapa penting dalam hidup bukan
untuk menjadi kuat, tapi untuk merasa kuat, untuk mengukur kemampuan dirimu,
setidaknya sekali saja, untuk tahu rasanya berada dalam hal paling purba dari
sejarah manusia menghadapi kebutaan dan ketulian sendiri tanpa apapun yang
membantumu kecuali tanganmu dan kepalamu sendiri."
Matahari,
bulan dan bintang tak terlihat beda dari tempatmu berdiam, ya benar-benar diam
walau hanya salah yang terlihat berbeda.