Lostolesen

Saturday 30 January 2016

Hai DuaribuNamblas

Lama nian tak tengok ini beranda blog ku, semisal ku kalkulasi lebih dari 360 hariiiiiii. Oke ini bentuk pembekuan super bodoh!! lihat aja tuh di Antartika aja gunung Es pada mencair tapi di sini yang beriklim tropis malam terjadi pembekuan oh B*NGS**T. Balik ke judul ah, ini tahun aku klaim sebagai tahun GUA....!!! hahahahahaa ya secara ada angka Enambelasnya aja sih tapi klo berandai-andai buntut angka 16 baru ada lai 100 tahun lagi doong pas tahun 20116 buseeeetttt, kali aja pas taon itu cucu ke 16 aku yg ngerayain khusus buat GUA!! udah ah gak usah ngebahas angka tar yang ada malah nyenggol kemana-mana kan. Oh iya, tadi pas sig-in ke blog ini sampe-sampe di introgasi sama mesin google krn sudah bener-bener lamaaaaaa banget gak ngeblog padahal ya disini everyday everytime slalu connect wi-fi lhooo... walo posisi rumah bukan di kota gede ya paling tidak melek internet laah walau-PUN bayarnya urunan sih, hehehhe bukan berarti kaga kuat bayar ndiri tapi lebih ke solidaritas di daerah-daerah masih t.o.p lah.
ah, ini mau nulis apa.an yaaa, binguuuuung sumpah, apa yang mau di share, apa yang mau diceritain malah bingung, lama gak nuliiiisss siiih, cuma ngebaca aja yang masih tapi baca digital, nyentuh kertas buku aja enggak sama-sekali.
duh,, udah dulu ah. minder aku kalo gini, nanti janji deh bakalan rajin ngeblog lagi.hehehehe

Wednesday 10 December 2014

Lari Lara




                                                                Lara, teratai
Aku buntu diam mnyusun kata dalam diam yang terbaca. Percayalah ada bagian yang tak tertulis akantetapi tampak terbaca walau tak seperti berada di taman bacaan penuh rak buku. Tak ada lorong sekat yang memisahkan bahan baca.
Dalam hingar terminal, Selamat pagi, selamat pagi hari ini.

Berhenti
Jujur tulisan yang sampean baca ini lebih banyak tombol backspace yang ditekan, mungkin kalau saja disusun lagi yang sudah terkena backspace bisa saja ngalah-ngalahin sebedel koran edisi thun 1959.  Bagi yang rajin dan gemar bangun pagi ku potretkan panorama pegunungan-sunrise dan hawa sejuk dan aroma tanah yang khas, bagi  yang gemar bangn siang dan cenderung pemalas ku suguhkan panorama senja-pantai dan sedikit pematang sawah.  Lalu timbul pertanyaan si penulis ini kebagian yang mana kan…. Jawabannya ya Rahasia deh…!!
                Masih nagih potret?? Emang yang jadi juru foto siapa?
 Kau dan hujan  berisik seperti di jelaga,

Monday 29 September 2014

Enambelas

Enambelas
                Dalam satu bulan dengan jumlah 30, 31, 29 dan 28 hari pastilah melewati dua digit angka yakni 16. Ia angka yang paling dekat dengan sepertiga dan angka yang paling ajaib bagiku, terlebih tepat di suatu senja di musim semi. Entah dengan bobot berapa kilogram di sebuah rumah yang baru di bangun di sebidang tanah tepat disamping sekolah dasar menjeritlah Abi Sholehuddin. Tangisan pertamaku di tandai. Hingga mala ini Tuhan memberkati ku dengan keadaan sehat dan tiada hentinya asa syukur yang ku panjatkan, Thank’s God. Hmmm lumayang lama juga gak ngeblok nih, kali ini ku bagi kabar bahagia, bahagia menurutku sih, meski agak telat-telat sedikit, hehehehehe. Sembilanbelas September besok ku diberi kesempatan tuk mempertahankan sebuah judul, iya sebuah judul yang tlah lama tak ber-tuan tuk di ujikan di depan tiga beliau, beliau para Dosen yang ku kagumi dan tlah bersedia mentransfer ilmu pada setiap mata kuliah. Mata kuliah menurutku sih apa yang mesti di tatap sewaktu mata kita masih bisa berkedip yang tak pernah mengenal kata telambat, ya memang ku akui saling bertatapan akan menghasilkan sebuah ilmu.
            Tadi sewaktu ku tak di depan laptop oh sungguh bejubel apa yang ingin ku tulis, tentang ini-lah, itu-lah, anu-lah, ini-lah……. tapi pas didepan laptop malah panik, padahal yang ingin aku share ini sifatnya baik ya. :/ :/ Ku pikir ini semua gegara kursor yang bekedip di halaman word document ini salah satu biang keroknya deh. Gara-gara kedip-kedik kek lampu disko jadi salting deh yang mau nulis.
            Oia, sudah lewat tanggal 16 di bulan September, bulan ini emang banyak kejutan yang terjadi, kejutan paling Wah ya tepat 19 september kemaren aku berhasil mempertahankan skripsiku dihadapan satu Profesor, satu Dra, dan satu Drs hehehehe… durasinya ya sejam setengahan gitu, lumayan mateng di ruang sidang. Ngejelasin isi inti skripsi aja sampe ngos-ngosan kek di uber geng motor *Hahahahaha. Tapi finaly succes deh, ya daripada enggak sidang sama-sekali ?? #LOL.  Kalo ditarik mundur lagi ke angka enambelas yang menjadi topik ya sweet banget deh, mulai dari kado dari Angel dan setinya si Angel nemenin step by step proses penulisan hingga nemenin kesana-kemari buat ngrusin ini-itu, makasiii ya Angel. Oia, lucunya lagi pas akhir-akhir kemaren aku panjangin tuh kumis beserta koleganya tapi pas jalan sama si Angel malah disangka Oom-Oom, kadang juga disangka bapak-bapak, kejem amat siiih Surabaya itu, padahal ntu kumis andilnya masiv juga, yang paling nonjol ya pertanyaan dosen slalu mengarah ke kawin kalo gak gitu ya nikah, disangkanya udah tua banget yaa….. ampun deeh.
            Hampir satu abad sebelum kelahiran Nabi Isa A.S  Cicero mengatakan di depan sidang senat Romawi bahwa “Jika kita tidak tahu apa yang terjadi sebelum kita lahir, berarti kita tetap anak kecil”. Hal ini menyangkut tentang bagaimana cara penglihatan yang kabur sejak kita lahir, sebab semuanya “pernah” terjadi, yang kita alami sekarang juga pernah terjadi di waktu lampau. Eh eh tanpa sadar ternyata tulisan ini membelot ke Sejarah, maklum empunya blog ini sendiri adalah seorang mahasiswa pendidikn sejarah, heheh pamer-pamer dikit lah mumpung sampean-sampean lagi baca blog ini sekalian biar kepo-nya halal. Dan untuk mewujudkan pemikiran sejarah yag dewasa diperlukan kemampuan menyusuri wilayah berbatuan yang terbentang antara kutub akrab dengan masa lalu dan kutub asing dengan masa lalu. Kita melihat diri kita sebagai ahli waris sebuah tradisi yang menyediakan tempat berlabuh dan rasa aman bagi kita dalam menghadapi dunia modern yang berubah-ubah. Kemudian ada paradoks, bahwa makna masa lalu terletak justru pada apa yang pada awalnya kita tangkap sebagai tidak bermakna.



            ---- to be continued ---

Friday 18 July 2014

Tangan

Tangan J
Bersebelahan dengan jumlah dua dan masing-masing punyai lima jumlah lagi yang terbagi menjadi jari. Tiap jari tak cuma-cuma, melainkan punya makna masing masing-masing. Di landa insomnia saban malam dan itu rasanya seperti menerima tamu se ekor kupu-kupu sementara ia  indah hanya di pagi.

Aku tak suka menulis, aku tak suka. Suka ku suka-suka menulis apa saja yang ingin aku tulis, jelek tidaknya tulisan ku tetep aku sendiri menulis. Tapi apa juga yang mau aku tulis kalo aku sendiri tak tau apa yang harus aku tulis, di otak sungguh banyak hal yang ingin aku tulis tapi di depan notebook ambyar semua seperti terkena sihir semu, tak seperti di Twitter yang dengan gampangnya ide-ide ada saja yang turun dengan 140 karakter. Tadi pagi menurutku pagi yang rusak sebab ku terima satu kata saja yang berakhiran huruf (i), suatu kata yang di beri imbuhan (i) itu menjengkelkan.

Di depan ku ada tiga buah kursi rotan yang maih kosong dan dua di samping kanan dan kiri dari tengah diatara yang aku duduki juga kosong. 

Monday 19 May 2014

Tigapagi

Hey batu tua jangan pernah mengukir mimpi
 menjadi seindah  se elok permata,
 hey langit jingga
jangan pernah mengusik malam walau sedikit berbeda kau bukan dia….
Tetap menjadi tua….
Tetap menjadi jingga meski lelah kau mencoba.

 Oh batu tua dipayungi langit jingga menyongsong permata-permata sang malam, tetap menjadi tua tetap menjadi jingga meski lelah kau mencoba.

Sunday 11 May 2014

Way

Perjalanan
                Banyak hal yang lalu-lalang di balik kemudi yang aku kendalikan sendiri, banyak hal besar dan kecil cenderung disiplin mendahului dari dua sisi kanan dan kiri dan bukan tidak sadar akan hal yang demikian. Beberapa rambu yang tertera di sisi samping selalu mewanti-wanti akan petunjuk yang di sampaikan melalui peraga dan penunjuk. Bahtera nabi Nuh yang tersohor demi sebuah tujuan yang mulia juga tak gampang mendapat kepercayaan yang begitu saja, selalu ada hal pro dan kontra mengenai siapa dan siapa. Menjadi bagian yang terbagi dari jumlah yang ada tentu saja bagian dari akhir, untuk membuat layak di waktu dengan rentang lama. Tentang kupu-kupu yang mengepakkan sayap dengan indah dan warna yang memukau tentu tak cukup dengan apa yang di lihat, ia berproses dengan beberapa hal yang menyentuh,melekat dan akhirnya membuatnya indah. Pelantun lagu berusaha menyampaikan isi pesan dengan nada tapi luput dari kebisingan sekumpulan kodok yang bernyanyi dengan riangnya. Aku hanya ingin menumpahkan berbagai keluh di lembar putih sebab bila kusampaikan terus-terang tak ada yang indera pendengaran yang menampung ini, cerita si bangau yang riuh setibanya petang, tak canggung bermunajat di masjid-masjid saat tiba waktu sembahyang, mengobrol di kedai kopi, menyantap makanan di berbagai kedai saji, mengunjungi tempat yang indah, menghabiskan waktu berdua dan banyak hal lagi.
                Beri aku waktu, simpul ini akan kuat seperti laju kita kedepan.

Pagi J

Tuesday 6 May 2014

Lalu Masa


                Tetntang kawan yang bercerita bagaimana temen gadisnya menghabiskan waktu di plafon rumah dengan sebotol greensend dan sebungkus rokok. Tak ada yang salah disitu juga tak ada yang keliru disitu, problem hidup seperti riak di lobi ruang tunggu bandara,terminal,stasiun yang sudah ada wadahnya. Kalender sudah samap di bulan ke lima masehi tapi target juga terbengkalai. Sementara ada hal besar yang menunggu tuk sesegera mungkin disudahi tuk kembali membuka jalan pada fase selanjutnya. Bila di Tanya.. siapa yang tak ingin menjawab tanpa menelan ludah, Cuma ada beberapa hal yang haruslah di lawan, disini tak ada medan atau ruang perang yang diwajibi mempersenjatai diri, namun haruslah ada niat yang benar-benar besar dan ke sungguhan yang tak seperti kemarin.
                Entah kebetulan atau tidak, sesampai pada separo lembar tulisan ini di bangun tiba-tiba music instrument gitar pas di mainkan, Cuma tak ada kopi dan rokok bagai penjunjung, tetep kalem aja sih tapi tetep ada hal yang ku rasa kurang, toh menulis tetap berlanjut. Oia… tentang judul lalu masa yang pas ada di tengah-tengah atas lembar ini apa maksudnya? Baiklah mari dibicarakan.. dua kosa kata yang seperti di balik dari pada umumnya. Tentu semua punya, tentu semua pernah ada dan tentu saja semua setuju andai dua kosa kata di baik dan tak di beri spasi, tapi demi tak kembali mengingat-ingat akan hal itu meskipun melekat bolehlah itu di bahas di dalam diri masing-masing aja, beruntung kan bila sementara menelan ludah dulu, daripada menjadi benci ketika membaca *hehehehe. Berlalu sudah masa itu tuk menjadi hal yang mungkin indah, mungkin parno, mungkin jijik atao apalah, masih ada seribu kata tuk penyetaraannya. Semua pernah menjdi problem, move nya jua tak segampang menata buku sesuai juduk di rak buku, tapi percayalah semua akan baik-baik saja tanpa tersesat. 
                Pernah mengunjungi tempat wisata air terjun? Betapa indahnya kan, air yang mengalir dari atas kebawah dan membuat takjub mata manapun yang berada di garis terdekat tempat air menghujam, beruntung lagi ada pelangi yang tipis-tipis tapi berwarna yang makin memanjakan mata dan membuyarkan kalo saja pelangi itu pertanda ada bidadari yang turun dari khayangan untuk mandi, begitu kata orang-orang tua mendeskripsikan apa itu pelangi ketika kita masih duduk di sepeda dorong saat masih balita, ketika itu percaya-percaya saja, tapi maksud mereka yang menjawab begitu sungguh tak ada salahnya, yang menjelaskan hanya menampaikan agar sesuatu yang baik masuk pada indera secara lembut terlebih dahulu. Hanya ingin merasa takjub dengan apa yang nampak terlebih dahulu itu hal yang positif. Lalu masa adalah yang sudah terlewati, yang sudah terbenam mengikuti senja, senja sebagai pengantar yang kembali menjemput dengan fajar di waktu yang lelap. Senja tak selalu hadir seperti tamu undangan, senja juga tak melulu tepat waktu seperti jam masuk kantor, ia telat atao tak ada pun tetap tak membikin kecewa, sebab yang menyukainya mengeri semua maksud senja, waktu untuk menghabiskan senja tentu bisa di kejar atau mendatangi sebuah tempat dengan view yang elok.
So… apa yang kamu lakukan ?