Pulau diutara jawa timur diantara Surabaya-Banyuwangi
membentang dan terbagi menjadi 4 kabupaten, di lingkungan ini diri berkembang
mengikuti budaya lokal, sebelumnya kan gak pernah hidup di sini, ya iyalah kan
idup cuman sekali broo.. semenjak tuntas sokolah menengah atas langsung saja
aku bawa diri ke tanah jawa tanah moyang
yang katanya poros tengah negeri ini. Bagaimana tidak, jawa kan sentral, api
kan sesentral apapun jawa tentu butuh garam toh…. Nah garam itu ada di Madura,
sampai-sampai saking gak muatnya menyimpan hasil komoditinya Madura-pun
bekerjasama dengan kabupaten diluar pulau Madura, masih gak percaya ?? coba aja
tengok kabupaten Kediri, disna ada Gudang Garam yang gede, gede banget
sampai-sampai untuk mengemas 50 linting saja pakek kaleng, itu nantinya dijual eceran satu persatu
dikalangan Mahasiswa, mau gak mau ya kudu mau, alasannya setiap lintingnnya
lebih gemuk-nikmat apalagi kalo dipake sehabis makan.. nyeeeesssssssssss
asapnya kayak kereta uap jurusan Ambarawa-Madiun. Nah, mulai ngelindur nih
kayaknya tulisannya, tapi tak apalah penulis bebas nulis apapun, tulisan yang
kemarin aja sampai nyasar ke Bendungan Katulampa di Bogor. Itu artinya ide tak
pernah kering, darimana datanggnya ide? Ya dari apa yg matamu buka dan baca.
Ngomong-ngomong
soal membaca, pernah disuatu perbincangan dengan ayah di beranda rumah, tempo
itu beliau berkata Kok aq cepat capek ya, kok ingatan makin tak jitu ya, kok
harus ngapin ya mengisi umur senjaku. Lantas ake menjawab, ayah Cuma butuh
baca, baca, nanti aku bakalan isi rak buku disamping meja ruang tamu biar waktu santai sambil minum
kopi ada kebiasaan membaca, selembar aja sehari kurasa sudah cukup. Oia
disamping rumah ada kebun, kebun yang rindang dengan pohon Nyiur yg melambai
tiap disapu angin, jurus terhebat nyiur bisa menggoda pejalan kaki deadpan rumah
ntuk berkata “duuuh hauuss” hahahahahahaha.. ya kami tinggal di pinggir jalan
dusun, kebetulan di samping timur ada sekolah SD,Madrasah Ibtidaiyah dan Taman
Nak-Kanak alias (TK). Tapi jangan terpesono dulu, disamping barat pas dengan
pagar pemakaman umum tapi Alhamdulillah sudah tak menampung jasad-jasad baru,
beruntunglah kami J . masih kurang mempesona? Tinggal berjalan kaki 5 menit
sampailah di bibir pantai, laut cukup berkawan dengan lingkungan disini.
Senja disini – Parkir perahu
Umumnya
profesi memang nelayan dan perputaran uang sangat cepat disini, bicara
pengangguran tentu tak akan didapat disini. Jika mau saja tinggal daftarin diri
ke rumah juragan dan langsung di Acep 100%. Percaya gak percaya ya dari
kesendirian, dari perjalanan, dari semesta, dari waktu dan jarak yang perlu
ditempuh, dari rasa dan asa, darimu.. saya belajar lebih. Lebih dari sekedar
belajar. Saya mencinta. Mencitai proses yang harus saya lalui.
Wajah Pesisir
Anggep aja
postingan ini cuman secarik ujung lembar cerita. Cerita yang selengkapnya ya
cuman ada di sinetron FTV siang. Hahaha