Lostolesen

Saturday 12 April 2014

Taktik Titik

Taktik Titik
Tak banyak yang menikmati sambil menyeduh, sedikit hanya yang melengkapi saat berencana berdua. Candu dari bibir cangkir melepas rasa, sementara rintik sebagai penyerta suasana, tak melulu rintik benar-benar disyukuri tapi mulai banyak yang sengaja memberi kesempatan air tuk mengalir Cuma sebagai pembunyi di saming taman beranda rumah. Apalagi tentang wanita menurut E.Roosevelt “Seorang perempuan itu seperti kantung teh, Anda tak akan pernah tahu betapa kuatnya ia sampai Anda menaruhnya pada air panas.”  Entah apa maksud E.Roosevelt meumpamakan perempuan, tapi aku suka. Anna Eleanor Roosevelt atau yang lebih dikenal dengan Eleanor Roosevelt. Beliau adalah aktivis sosial, politik, penulis dan wanita yang terlama menjadi ibu negara.
Bulan ke empat sudah masuk ke angka persepuluh, tak menjumlahkan tapi berjalannya waktu siapa yang bisa menghentikan siapa pula yang tahu, tentu berbeda dengan Oksigen yang bisa diperjual belikan dengan jumlah tertentu, ia memang tak terlihat tapi masih bisa di jual. Waktu tak bisa demikian. Membayar waktu memang bisa untuk dihabiskan tapi siapa mau dengan rela merasa cukup, kita sendiri yang harus cukup.

Duapuluh jam yang menyenangkan. 

Thursday 10 April 2014

Runyam

Runyam bukan bagian dari roti maryam yg tersedia dengan beberapa varian, bisa panggang, oles, bakar, isi ini itu, anu ini... runyam juga bukan bagian dari makanan Popaye yang bisa bikin otot membludak mendadak kuat sampai-sampai si Brutus lari terbirit-birit dan si nenek sihir terpaksa di bawa kabur si burung kesayangan plus dengan sapu lidi ajaibnya. Runyam juga bukan tetntang permen karet yang dikunyah beberapa jam seperti kebiasaan si Sir Alex Fergusen saat berada di pinggir lapangan ngasih instruksi buat Manchester United. Ada yang menakjubkan di hari kemaren, bagaimana tidak,,, ada plat aluminuim berbentuk persegi tanpa sisi atap dan sisi muka dan cuma ada logo KPU di sisi belakang yang berusaha di pamerin bagi para pengunjung lengkap juga di ujung meja sebelum keluar dengan tinta celup. 
Alasan untuk jari agar menceburkan dirinya dengan rela, menandai tak inginnya ada sebuah telapak tangan yang berusaha melakukakn lebih dari satu kali, padahal si bakal anggota caleg yang akan menang tentu tak melakukan pencalonan dengan cuma satu kali, mereka pernah gagal atau ingin berusaha mempertahankan kedudukannya sebagai anggota dewan. Patah sudah pepatah lama yang mengatakan "tak ada kesempatan kedua". Semuanya yang ingin duduk dengan Sumpah jabatan waktu di lantik akan seperti apa kinerjanya ya siapa ada yang tahu..... kalo membahas tentang sumpah... jadi ingat tentang sebuah sumpah seorang Lesmana.
Ajak saja ia berdansa di lantai dansa, atao ajak ia menjadi pengunjung atau ajak ia kesebuah bancana yang menjadi tempat hiburan. Tapi jangan ajak ia menghancurkan semua, kesemuanya sudah berantakan begini, kali ini membenahi yang terpenting meski nantinya bertentangan dengan banyak kepentingan. Isi Koran saja sudah menjadi pesanan dan ada sebuah kepentingan yang sesuai dengan porsinya, kalangkabut kita sekarang berada meski jarak jangkau pandangan tak seperti di provinsi Riau beberaa waktu yang lalu sempat berkabut tebal gegara kebakaran hutan, cetus sebuah organisasi konservasi alam internasional yang membutuhkan lebih dari satu abad untuk mengembalikan fungsi tertentu dari kerusakan fungsi didalammya.
Betapa runyamnya..
 

Tuesday 1 April 2014

Siapa Kamu, Kamu Siapa

Bagaimana pengakuan salah seorang penulis kelahiran Konstantinopel Turki, Khalide Edib Adivar. Dalam autobiografinya, dia berkata, "aku menulis dalam kesendirian dan kesepian. Aku menulis novel-novelk di sebuah tempay di mana tak ada orang disekelilingku. Inilah kemudian yang membuatku menjadi tegang. Aku butuh kopi dan rokok untuk menenangkan diri. Tanpa rokok, aku tak bisa berkonsentrasi."
Dalam buku "Ngudud : Cara Orang jawa Menikmati Hidup karya Iman Budhi Santosa di dalamnya dijelaskan adanya keterkaitan kalangan sastrawan dan seniman dengan rokok yang menjadi teman kala dia bercengkrama dengan dunia yang hendak dibangunnya. Meski ada juga sebagian sastrawan, seniman dan penulis yang bukan perokok berat.
Juga satrawan inggris Stephen Spender bahkan menyatakan bahwa sastrawan merokok bukannya mengikuti mode, gaya hidup, atau sebagai kegiatan dalam jeda waktunya. Tapi karena saat sastrawan itu berusaha menelurkan karyanya ada tuntutan konsentrasi yang tinggi dalam proses kreatifnya.
Kesendirian,kesepian, serta konsentrasi tinggi adalah teman penulis saat dia berusaha merangkai kata. Mungkin karena itulah sangat sedikit orang yang mau menekuni jalan sunyi ini.
Menulis adalah proses menguji keberanian diri untuk berkata jujur pada hati nurani.
Melawan diri sendiri, butuh konsentrasi tinggi, menyuarakan hati nurani, Adakah yang lebih berarti selain jujur pada hati nurani ?